Teori
Figure-Ground
Teori ini berawal dari studi tentang
hubungan perbandingan lahan yang ditutupi bangunan sebagai massa yang padat
(figure) dengan ruang-ruang (void-void) terbuka (ground). Secara khusus teori
ini memfokuskan diri pada pemahaman pola, tekstur dan poche (tipologi-tipologi
massa bangunan dan ruang tersebut).
Pola Massa dan Ruang
Secara teoritik ada enam tipologi
pola yang dibentuk oleh hubungan massa dan ruang yaitu pola anguler, aksial,
grid, kurva linier, radial konsentris dan organis. Pola angular adalah
konfigurasi yang dibentuk oleh massa dan ruang secara menyiku. Pola aksial
adalah konfigurasi massa bangunan dan ruang di sekitar poros keseimbangan yang
tegak lurus terhadap suatu bangunan monumentalis. Pola grid adalah konfigurasi massa
dan ruang yang dibentuk perpotongan jalan-jalan secara tegak lurus. Pola kurva
linier adalah konfigurasi massa bangunan dan ruang secara linier (lurus
menerus). Pola radial konsentris adalah konfigurasi massa dan ruang yang
memusat. Sedangkan pola organis merupakan konfigurasi massa dan ruang yang
dibentuk secara tidak beraturan.
Pola
konfigurasi massa bangunan (solid) dan ruang terbuka (void).
Sumber :
Markus Zahn, 2000.
Tekstur perkotaan
Tekstur merupakan derajat
keteraturan dan kepadatan massa dan ruang. Menurut variasi massa dan ruangnya,
secara teoritik ada tiga tipologi tekstur perkotaan yaitu (1) tekstur
homogen ; konfigurasi yang dibentuk oleh massa dan ruangnya yang realtif sama
baik dari ukuran, bentuk dan kerapatan, (2) tekstur heterogen ;
konfigurasi yang dibentuk oleh massa dan ruangnya yang ukuran, bentuk dan
kerapatannya berbenda, (3) tektur tidak jelas adalah konfigurasi yang dibentuk
oleh massa dan ruangnya yang ukuran, bentuk dan
kerapatannya sangat heterogen sehingga sulit
mendefinisikannya.
Tekstur
konfigurasi massa bangunan dan lingkungan.
Sumber :
Markus zahn, 2000 : 81.
Kepadatan massa terhadap ruang
merupakan bagian penting dalam tekstur perkotaan maka biasanya para perancang
membagi tekstur menjadi tipologi kepadatan yaitu (1) tipologi kepadatan tinggi
(BCR > 70 %), (2) kepadatan sedang (BCR 50-70 %) dan (3) kepadatan rendah
(BCR < 50 %)
Tipologi solid (massa) dan void
(ruang)
Sistem hubungan di dalam
figure/ground mengenal dua kelompok elemen, yaitu solid (massa bangunan) dan
void (ruang). Secara teoritik ada tiga elemen dasar yang bersifat solid serta
empat elemen dasar yang bersifat void. Tiga elemen solid (atau blok) adalah (1)
blok tunggal ; terdapat satu massa bangunan dalam sebuah blok yang dibatasi
jalan atau elemen alamiah (2) blok yang mendefinisi sisi ; konfigurasi massa
bangunan yang menjadi pembatas sebuah ruang dan (3) blok medan ; konfigurasi
yang terdiri dari kumpulan massa bangunan secara tersebar secara luas.
Tipologi
masa bangunan (Blok).
Sumber : Markus zahn, 2000 : 97.
Sumber : Markus zahn, 2000 : 97.
Elemen void (ruang) sama pentingnya,
karena elemen ini mempunyai kecenderungan untuk berfungsi sebagai sistem yang
memiliki hubungan erat tata letak dan gubahan massa bangunan. Secara teoritik
ada empat elemen void yaitu (1) sistem tertutup yang linear ; ruang yang
dibatas oleh massa bangunan yang memanjang dengan kesan terutup, biasanya
adalah ruang berada di dalam atau belakang bangunan dan umumnya bersifat
private atau khusus seperti brandgang (2) sistem tertutup yang memusat ;
ruang yang dibatas oleh massa bangunan dengan kesan terutup, (3) sistem terbuka
yang sentral ; ruang yang dibatasi oleh massa dimana kesan ruang bersifat
terbuka namun masih tampak terfokus (misalnya alun-alun, taman kota, dan
lain-lain) dan (4) elemen sistem terbuka yang linear merupakan tipologi ruang
yang berkesan terbuka dan linear (misalnya kawasan sungai dan lain-lain). Dalam
literatur arsitektur, elemen terbuka kadang-kadang juga diberikan istilah
soft-space dan ruang dinamis, sedangkan ruang tertutup dinamakan hard-space dan
ruang statis.
Tipologi
elemen ruang (urban void).
Sumber : Markus zahn, 2000 : 97.
Sumber : Markus zahn, 2000 : 97.
Rob Krier 1991 : 15-62 mengemukakan
secara teoritis berbagai tipologi ruang terbuka dan tertutup berdasarkan
geometri dasar segi empat, lingkaran dan segi tiga dengan berbagai variasinya.
Tipologi-tipologi itu dihasilkan dari proses pengubahan siku (angling),
membagi (segment), menambahkan (addition), menggabungkan (merging), menumpukkan
(overlapping), menyimpangkan (distortion) bentuk dasar segi empat, lingkaran
dan segi tiga baik secara reguler (lazim sesuai dengan kaidah merancang)
maupun irreguler dalam berbagai skala.
Tipologi
ruang terbuka dan tertutup berdasarkan bentuk dasar segi empat, lingkaran
dan segi tiga serta variasinya.
Sumber :
Rob Krier, 1991 : 29.
Sumber :
Buku Perancangan Kota Secara Terpadu, Markus Zahnd